Berita Hindu Indonesia - Pada umumnya orang tua mengutamakan membentuk anaknya menjadi anak yang pintar dan sukses. Begitu sukses anaknya bukannya menghormati orang tua tapi anak sering menjadikan orang tua sebagai musuh. Bahkan tidak jarang orang tua dijadikan pembantu di rumahnya. Inilah kesalahan orang tua dalam membentuk pribadi anak. Seharusnya orang tua dalam mendidik anak harus mengutamakan pembentukan pribadi anak yang baik atau suputra. Karena anak suputra akan dapat menyelamatkan orang tua dari neraka dan anak suputra juga dapat menebus dosa leluhur maupun keturunannya seperti yang dikatakan oleh sloka Manawa Dharmasastra III.37 sbb: Putra yang lahir dari perkawinan Brahma Wiwaha, jika melakukan hal-hal yang baik dan berguna, Putra itu akan dapat menebus dosa sepuluh tingkat leluhur dan sepuluh tingkat keturunnanya. Ia sendiri sebagai orang yang kedua puluh satu manikmati pahala perbuatan baik itu. Hal yang paling penting dalam mendidik anak adalah pendidikan agama dan budi pekerti. Jika kita telah menanamkan kedua poros pendidikan ini maka kita akan memetik hasil investasi citra diri di masa yang akan datang. Kita akan merasakan kebahagiaan dan kedamaian di usia sore nanti. Betapa tidak, kita akan melihat keberhasilan anak-anak sebagai anak yang suputra yang jelas tahu dengan kewajiban sebagai anak, pewaris tahkta agama Hindu dan peduli terhadap kedua orang tuanya. Bagaimanapun juga anak merupakan harapan setiap keluarga dan orang tua. Kita mendapat kesempatan memperoleh karunia Tuhan Yang Maha Kuasa berupa kelahiran anak, tidak boleh disia siakan, apalagi tidak memberikan pendidikan sama sekali. Dan jangan pula salah langkah, mentang mentang secara lahiriah anak telah mendapat pendidikan di sekolah elit dan mahal, kemudian kita tidak mengantarkan anak-anak ke dalam lingkungan sekolah agama Hindu dan budi pekerti. Sungguh sia-sia pendidikan seperti itu, karena pendidikan seperti itu akan menjadikan anak-anak penuh berlogika dengan kaca mata phisik saja. Bisa jadi setelah besar dia akan memberikan kita uang sesuai dengan kebutuhan tanpa ada sentuhan kasih sayang kepada orang tuanya.
Sejak perkawinan ketika bayi masih berada dalam kandungan seseorang istri, suami dan seluruh keluarga mengharapkan lahirnya Putra yang suputra, anak yang berbudi luhur, prilakunya baik, bakatnya menonjol, menjadi terang keluarga dan masyarakat. Seorang anak yang berbudi pekerti luhur disebutkan dapat mengangkat harkat dan martabat orang tuanya dan seluruh keluarganya. Secara kodrati, pendidikan anak sangat mendapatkan perhatian dari ibu dan bapaknya, miskin sekalipun, kedua orang tua ingin memberikan pendidikan sekolah yang terbaik. Oleh karena itu pendidikan terhadap anak, khususnya pendidikan bagi calon ibu atau seorang anak wanita sangatlah mutlak. Keberhasilan meniti karier, profesionalismenya seorang anak tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan pendidikan, khususnya pedidikan agama dan budhi pekerti yang diberikan oleh orang tuanya. Keteladanan orang tua, motivasi dan kemampuan seorang anak untuk mengembangkan karakter atau kepribadiannya sangat ditentukan oleh keberhasilan menanmkan dan menumbuh-kembangkan pendidikan budhi pekerti kepada anak. Bagaimana melaksanakan pendidikan budhi pekerti yang baik, diupayakan referensi, pengetahuan dan pengalaman orang tua untuk memahami karakter anak, disamping keteladanan orang tua, guru dan tokoh masyarakat, diperlukan juga suasana yang menunjang untuk hal tersebut. Suasana tersebut dapat diciptakan dalam keluarga, dalam lingkungan sekolah dan dalam lingkungan pergaulan di masyarakat.