Berita Hindu Indonesia - Ungkapan Urip sawang - sinawang (hidup hanya saling melihat) memiliki makna yang dalam. Dalam konteks yang lebih luas ungkapan ini berkaitan dengan pentingnya setiap orang untuk mawas diri dan menyadari bahwa setiap orang memiliki persoalan hidup masing - masing sehingga persoalan yang dihadapi oleh seseorang tidak dapat diukur dari penilaian orang lain.
Dalam konteks lebih jauh ungkapan itu terkait dengan kebiasaan manusia yang suka nggresula (menyesali) nasib hidupnya. Ia banyak mengeluh bahwa hidupnya kurang baik, kurang beruntung, kurang mujur, kurang bahagia dibandingkan orang lain. Mereka cenderung menilai orang lain memiliki nasib yang lebih baik. tidak kekurangan, dan sejumlah penilaian lainnya. Pendek kata, orang lain dipandang tidak memiliki persoalan seperti yang dialaminya. Orang lain sepertinya selalu dipandang luwih kepenak tidak pernah mengalami problema hidup. Jika tidak dikendalikan dengan arif dan bijaksana, kebiasaan tersebut akan memunculkan sikap dengki dan dapat melemahkan semangat hidup.
Sikap orang asal melihat kehidupan orang lain mencakup bidang yang sangat luas. Orang, kelompok atau bangsa sendiri umumnya menilai miliknya sendiri kurang baik dan cenderung mengagumi milik orang lain dinilainya lebih bergengsi, lebih bagus, lebih prestisius dan lebih - lebih lainnya. Sikap negatif itu dapat terjadi pada bidang politik, ekonomi, hukum, tata pergaulan, konsumsi dan lain sebagainya. Seringkali kita lihat orang Indonesia sering mencibir situasi daan kondisi bangsanya sendiri. Mencaci maki pemimpinnya sendiri, menilai rendah produknya sendiri, memandang rendah ekonomi bangsanya sendiri. Semua ini tentunya sangat memprihatinkan sebab bisa - bisa hal ini menjadikan kita lupa mensyukuri nikmat yang telah kita terima dari Tuhan.
Persoalan yang dihadapi seseorang tidak selalu sama dengan orang lain. Masing - masing punya problematiknya sendiri. Yang jelas tiada satu manusiapun yang bebas (tidak memiliki) dari persolan hidup. Untuk itu sikap yang paling tepat adalah mensyukuri keadaan yang kita alami dengan diiringi semangat untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik sebagai bentuk menjalankan kewajibannya.
Dengan menyadari bahwa manusia pada hakikatnya tidak terlepas dari persolan, dengan jenis dan tingkat yang berbeda maka kita seperti diingatkan untuk selalu bersyukur atas kehidupan kita sendiri, dengan tetap berupaya memperbaiki hidup. Inilah initi dari sebuah ungkapan Jawa Urip Iku Sawang Sinawang.