Berita Hindu Indonesia - Manusia tentu tak bisa luput dari kekurangan dan kelemahan. Namun manakala ada kelemahan yang bersarang pada diri manusia yang mengakibatkan manusia kehilangan kebaikan hatinya dan manusia menjadi kejam serta bertingkah laku seperti binatang buas yang tinggal di hutan, maka sifat semacam itu adalah bukan sifat manusia yang sejati melainkan kebalikan dari kemanusiaan.
Kata kemanusiaan atau manusiawi diartikan sebagai kebaikan. Dari berbagai bunga kebaktian, Tuhan hanya menerima bunga kebaikan hati manusia dengan penuh kasih. Bila manusia membawa bunga yang biasa dan memuja Tuhan dengan disertai pikiran dan keinginan tertentu, Ia tidak akan membangkitkan kasih beliau. Persembahan itu tidak dapat menyenangkan Tuhan dan Beliau tidak akan menerima sajian seperti itu. Apakah yang mau Beliau terima ? Apakah yang beliau hargai? Tuhan akan menerima dan sangat menyukai bunga kebaikan manusia, bunga cinta kasih, bunga belas kasihan yang mekar di hati kita. Lalu bagaimana cara kita menyatakan kebaikan ini? Tentunya bukan sekedar dengan berbuat baik. Namun yang diperlukan adalah keyakinan yang mendalam, keimanan. Kita harus mengubah hati kita untuk meyakini bahwa Tuhan ada dalam hati setiap manusia. Kita harus terus menerus menumbuhkembangkan keyakinan akan Kemahaadaan Tuhan. Dengan begitu kita akan dapat merasakan penderitaan dan kesedihan orang lain sebagai penderitaan dan kesedihan kita sendiri.
Bila kita mempunyai keyakinan kuat bahwa prinsip ketuhanan yang sama ada di setiap hati manusia maka segala hambatan dan rintangan akan dapat diatasi. Bila kita percaya sepenuhnya pada Tuhan yang bersemayam dalam diri kita maka segala sesuatu dan apa saja menjadi milik kita. Keyakinan itulah kuncinya yang merupakan akar kehidupan spiritual.