Berita Hindu Indonesia - Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI mengapresiasi terbitnya Buku The True History and The Religion of India ‘Kebenaran Sejarah dan Agama Hindu’karya Swami Prakashnanda Saraswatiyang diterjemahkan oleh saudara Drs. I Ketut Donder, M.Ag., Ph.D yang diterbitkan oleh Penerbit Paramita Surabaya bekerja sama dengan World Hindu Parisad. Dalam sambutannya di buku ini Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI menyebutkan bahwa Penerjemah buku ini telah mempelajari secara mendalam dari berbagai aspek Indologis dan kemudian diperoleh benang merah yang menyebabkan kesalahpahaman berbagai pihak terhadap Hindu.mMelalui buku ini dapat kita mengetahui bahwa Hindu sebagai agama tertua yang pernah ada dan masih tetap tegak berdiri di muka bumi, namun sampai saat ini masih banyak pihak salah paham terhadap ajarannya. Kesalahpahaman terhadap ajaran Hindu yang nota bene bersumber dari India bukan saja dialami oleh orang-orang non-Hindu yang memang tidak tahu tentang Hindu. Bahkan, orang-orang Hindu di Indonesia, Bali, juga banyak salah paham terhadap ajaran Hindu sebagaimana yang ditulis dan diterapkan di India.Melalui buku ini dapat diketahui akar permasalahan tentang kesalahpahaman berbagai pihak terhadap ajaran Hindu. Melalui buku ini dapat diketahui bahwa sejak penjajahan Inggris di India telah ada upaya besar-besaran untuk menghancurkan sejaran dan ajaran Hindu di India. Atas nama pemerintah Inggris, Dr. William Jones seorang Kepala Hakim Agung Pemerintah Inggris di India, melalui proyek-proyek besar di bawah bendera The Asiatic Societies yang juga dikenal dengan nama Orientalism atau Studi Ketimuran telah berupaya menghancurkan sejarah dan kitab-kitab Hindu serta ajaran Hindu.
Melalui buku ini dapat diketahui bahwa Studi Orientalisme atau Studi Ketimuran di bawah kepemimpinan Dr. William Jones yang menguasai 27 bahasa dunia, betul-betul telah berhasil meminggirkan Timur hingga ke sudut dan pojok yang paling di tepian. Bekas-bekas proyek penghancuran Inggris terhadap ajaran Hindu itu sampai saat ini masih kuat dan semakin kuat mencengkeram pikiran banyak pihak. Studi dikotomi antara agama langit dan agama bumi atau agama wahyu dan agama budaya juga memiliki hubungan dengan studi Orientalisme ini. Tujuan utamanya adalah bahwa Barat adalah masyarakat yang beradab dengan kebudayaan tinggi dan Timur adalah masyarakat biadab dengan kebudayaan primitif.
Melalui kekuasaannya yang mutlak sebagai Ketua Hakim Agung Kerajaan Inggris di India atas nama Kerajaan Inggris, Dr. William Jones yang oleh banyak kalangan ilmuwan dianggap berjasa di bidang pengembangan sastra dan kesusastraan, sesungguhnya banyak melakukan kejahatan sejarah terhadap Sejarah Hindu. Ketika Dr. William Jones mengetahui bahwa para misionaris dan para zending tidak mampu mengkonversikan (mengalihagamakan) orang-orang Hindu menjadi Kristen, ia sangat marah dan memerintahkan agar mereka para misionaris dan para zending mengubah strategi misi melalui penghancuran kitab-kitab dabn sejarah Hindu. Memutarbalikan Sejarah Hindu dan menganalogikan Sejarah Hindu dengan Sejarah Kristen adalah bagian dari strategi Dr. William Jones untuk konversi umat Hindu ke Kristen. Umat Hindu saat itu benar-benar mengalami tekanan (hegemoni) Inggris.
Dr. William Jones yang dikenal sebagai Orientalis yang paling cerdas, namun pada akhir hidupnya dikabarkan mati karena kanker otak dan sebelum kematiannya ia juga mengalami kekacauan rumah tangga hingga perceraian dengan istrinya. Peristiwa yang luar biasa ini secara niskala (spiritual) mestinya dapat menjadi bahamn pelajaran berbagai pihak untuk tidak berbuat jahat apalagi terhadap agama apapun yang dimuliakan oleh para penganutnya. Selain itu, peristiwa yang dialami oleh Dr. William Jones juga dapat dijadikan mempertimbangkan tentang bagimana hukum karma bekerja sangat rapid an sangat adil, tidak memilih orang cerdas atau orang awam. Selama ini tidak banyak mengetahui kejahatan Dr. William Jones, dan selama ini orang-orang hanya tahu bahwa Jones sangat berjasa di bidang pengembangan ilmu sastra karena dia banyak studi naskah sanskerta. Tetapi, perintahnya untuk menhancurkan kita-kitab Hindu guna mengkaburkan Sejarah Hindu baru terungkap dalam buku karya hasil penelitian Swami Prakashananda Saraswati. Yang jelas perbuatan jahat akan berbuah jahat, sebagaimana dialami oleh Dr. William Jones yang menerima hukum karma atas kejahatannya terhadap Agama Hindu.
Agama Hindu awalnya bernama Sanātana Dharmayaitu ‘Kebenaran Abadi’, atau juga disebut dengan Vaidika-Dharma yaitu ‘Agama yang bersumber dari Veda’. Agama ada bersamaan dengan keberadaan manusia, hanya menurut para ahli agama dan para indolog yang menggunakan standard pengetahuan ilmiah yang didasarkan pengetahuan ilmiah probabiolistis diperkirakan Agama Hindu muncul antara tahun 3102 S.M. sampai dengan 1300 S.M. dan dinyakan sebagai agama tertua di dunia yang masih tetap bertahan hingga kini. Agama ini merupakan agama ketiga terbesar di dunia setelah agama Kristen dan Islam dengan jumlah umat sebanyak hampir 1 miliar jiwa. Terlepas dari benar atau pandangan para ahli sejarah dan para indolog, yang jelas Agama Hindu sampai saat ini masih dianut oleh demikian banyak umat manusia, hal ini menunjukkan bahwa Agama Hindu tetap berkenan di mata IdaSang Hyang Widhi ‘Tuhan Yang Maha Kuasa’, hal ini dapat menumbuhkan kebanggaan hati umat Hindu.
Buku ini memang pantas dibaca khususnya oleh umat Hindu, dan juga siapa saja sebab buku ini banyak mengulas tentang sejarah agama Hindu, nilai-nilai sains dalam literature Veda yang dihubungkan dengan ilmu pengetahuan modern. Juga tentang sejarah Bhartiya dan definisi Bharatvarsha, tentang kisah-kisah Purana dan rahasia literatur Veda. Juga tentang sejarah perkembangan bahasa di dunia terkait dengan penggunaan bahasa Sankrit dalam Veda. Untuk alasan itulah buku ini layak diterbitkan.
(Dikutip dari: Sambutan Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI)