Berita Hindu Indonesia - Umat Hindu Gunungkidul dan sekitarnya, Senin 8 Pebruari 2016 melaksanakan upacara Wanakerti yang mengambil tempat di Petilasan Eyang Gading Gunung Gambar, Desa Kampung, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul. Upacara yang sudah rutin dilakukan setiap tahun ini mengambil tema keberagaman mempererat persatuan dan harmoni nuantara ini diikuti sekitar 1000 an umat Hindu dipimpin oleh pinandita Supardiyo. Hadir pada kesempatan tersebut Kadinas Pariwisata Gunungkidul, Camat Ngawen, Kapolsek Ngawen dan beberapa pejabat lainnya.
Upacara Wanakerti ini mempunyai filosofi upaya untuk menjaga kesucian atau kelestarian hutan dan pegunungan. Dalam tata ruang kosmik Hindu ada tiga jenis hutan, yaitu Maha Wana (hutan rimba yang masih asli dan belum tersentuh manusia), Tapa Wana (hutan suci tempat dimana para yogi membuat pusat pertapaan atau pesraman), dan Sri Wana (kawasan hutan yang dimanfaatkan sebagai sumber kemakmuran ekonomi).
Secara sekala, wanakrti dilaksanakan dengan menghormati, menjaga kelestarian dan kealamian hutan-hutan dan gunun, agar tidak rusak atau habis oleh perilaku yang serakah. Ini dilakukan sebagai langkah menyeimbangkan alam dan kehidupan dari perilaku mengekploitasi dan hal tak terpuji lainnya. Secara niskala wanakrti dilaksanakan dengan melaksanakan berbagai upacara yang terkait dengan menjaga kelestarian hutan dan pegunungan, serta melestarikan pura di gunung dan alas angker (hutan lindung). Tujuannya adalah menjaga vibrasi energi positif pada hutan-hutan dan gunung.
Secara sekala, wanakrti dilaksanakan dengan menghormati, menjaga kelestarian dan kealamian hutan-hutan dan gunun, agar tidak rusak atau habis oleh perilaku yang serakah. Ini dilakukan sebagai langkah menyeimbangkan alam dan kehidupan dari perilaku mengekploitasi dan hal tak terpuji lainnya. Secara niskala wanakrti dilaksanakan dengan melaksanakan berbagai upacara yang terkait dengan menjaga kelestarian hutan dan pegunungan, serta melestarikan pura di gunung dan alas angker (hutan lindung). Tujuannya adalah menjaga vibrasi energi positif pada hutan-hutan dan gunung.
Pembimas Hindu Prov. DIY, Ida Bagus Wika Krisna menyampaikan bahwa upacara ini mempunyai tujuan mempererat persatuan dan kesatuan masyarakat di tengan keberagaman yang ada di wilayah Gunungkidul.
Pada upacara ini juga dilakukan secara serentak penanaman pohon sebagai wujud harmonisasi antara manusia dengan alam lingkungannya.
Tri Harti Astuti , umat Hindu asal DIY yang juga menghadiri upacara tersebut merasa senang bisa mengikuti upacara tersebut. Dia merasakan aura yang luar biasa ketika mengikuti ritual tersebut. "Semoga kesemarakan umat Hindu dalam melaksanakan upacara keagamaan ini semakin marak dan yang terpenting juga paham makna filosofi dari upacara yang diikutinya.
Kebangkitan umat Hindu di wilayah Gunungkidul sebenarnya sudah terasa dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal ini tak lepas dari peran Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Prov. DIY bersama PHDI Prov DIY dan PHDI Kabupaten Gunungkidul yang sering turun ke daerah melakukan pembinaan dikantong - kantong umat Hindu di Kab. Gunungkidul.
Kebangkitan umat Hindu di wilayah Gunungkidul sebenarnya sudah terasa dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal ini tak lepas dari peran Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Prov. DIY bersama PHDI Prov DIY dan PHDI Kabupaten Gunungkidul yang sering turun ke daerah melakukan pembinaan dikantong - kantong umat Hindu di Kab. Gunungkidul.