Berita Hindu Indonesia - Dalam tata kehidupan bermasyarakat di Indonesia, sosok orang tua atau bapak dan ibu kita atau bahkan orang yang kita tuakan tentunya dan pasti akan selalu kita hormati, kita jaga dan kita lindungi. Secara kasuistis memang ada kasus anak menganiaya dan bahkan membunuh orang tuanya dikarenakan sesuatu hal yang sepele seperti masalah warisan, harta benda, kedudukan dan masalah keluarga lainnya. Namun apa pendapat anda jika ada sebuah ritual kejam yang dilaksanakan dengan melakukan pembunuhan kepada orang tuanya? Tentu menurut akal sehat kita adalah ritual kejam yang sadis, ngaco atau bahkan bisa disebut ritual tak berperikemanusiaan. Lalu apakah ada ritual seperti itu di dunia ? Penulis harap bagi anda yang membaca tulisan ini bisa berpikir dengan bijak.
Ada sebuah ritual yang dinamakan Thalaikoothal yaitu ritual yang dilakukan dengan maksud untuk membunuh orang yang sudah lanjut usia. Lebih mencengangkan lagi, praktik ini dilakukan oleh anak-anak atau saudara sendiri. Ritual ini dulu banyak dilakukan di Virudhunagar, selatan Tamil Nadu.
Mengapa dilakukan ritual Thalaikoothal ? Ritual ini dilakukan dengan beberapa alasan, kebanyakan adalah karena anak anak menganggap ibu bapa mereka yang sudah uzur sebagai beban dan mereka menganggap hal ini bukan suatu kejahatan atau pidana. Kebanyakan orang telah menerima ini sebagai pembunuhan ritual dengan rahmat dan turun-temurun. Akibatnya jarang dilaporkan langkah-langkah ini, meskipun Thalaikoothal sudah dianggap sebagai ilegal. Dan mirisnya lagi, justru orang tua atau korban lah yang menginginkan dilakukannya ritual tersebut.
Eksekusi ritual dengan menggunakan berbagai cara. Salah satunya adalah pemberian minyak untuk mandi di pagi hari yang kemudian diberikan minuman air tertentu. Fungsi pemberian air minum itu adalah untuk membuat efek gagalnya fungsi ginjal hingga menyebabkan demam dan akhirnya dalam 1 atau 2 hari akan mengakibatkan kematian.
Selain dengan pemberian cairan, ada cara lain yaitu dengan memberikan susu sapi dalam jumlah cukup banyak ke dalam lubang hidung yang tentunya akan membuat korban akan sulit bernapas. Ada juga yang melakukannya dengan teknik pemijatan pada bagian kepala menggunakan air dingin. Setelah dipijat maka suhu tubuh akan turun yang efeknya akan terjadi kegagalan fungsi jantung. Namun yang paling mudah adalah dengan memberikan racun.
Beberapa peneliti menganggap bahwa Thalaikoothal sama dengan pembunuhan yang dilakukan secara sukarela. Namun begitu, dari penelitian yang dilakukan itu hanya sebuah alasan atau pembenaran agar tindakan sadis tersebut bisa dilakukan. Alasannya adalah karena keluarga menganggap bahwa merawat orang tua sangat merepotkan dan beban. Perlu diketahui bahwa mayoritas masyarakat di wilayah tersebut tergolong sebagai keluarga miskin yang bermata pencaharian sebagai buruh tani, pekerja rendahan atau juga penggembala hewan. Alasan itulah yang membuat mereka beranggapan tidak mungkin untuk merawat orang tua yang sudah uzur dengan tinggal menetap di rumah.
Yang pasti, sekarang ini thalaikoothal sudah dianggap dan dinyatakan sebagai ritual ilegal dan dilarang di India. Namun demikian, masih ada saja sebagian kecil masyarakat yang tetap saja melakukannya, anggapannya hal ini sudah menjadi budaya turun temurun dan diterima secara sosial oleh masyarakat setempat dan hampir tidak ada sama sekali laporan ke kepolisian setempat akibat dari ritual ini.
Pernah ada suatu kejadian dimana seorang korban yang hendak dijadikan korban ritual ini melarikan diri dari keluarganya. Dia mendengar seluruh keluarga telah bermusyawarah untuk melakukan ritual Thalaikoothal. Korban yang sudah berusia 80 tahun itu pun langsung kabur ke kediaman keluarganya yang lain. Polisi yang mendengar peristiwa itu pun bereaksi dengan membentuk pasukan khusus yang mengawasi dan melindungi warganya yang sudah berusia lanjut.
Sebagai informasi tambahan, ritual ini tidak hanya terjadi pada kelompok kasta tertentu saja. Intinya adalah masyarakat miskin di wilayah itu akan melakukannya, apapun itu kasta mereka.
Sadis bukan? Jadikanlah artikel ini sebagai referensi dan refleksi kita semua untuk lebih menyanyangi dan mencintai apa pun keadaan orang tua kita.