Berita Hindu Indonesia . India dan Indonesia memiliki mata rantai sejarah dan budaya yang erat yang dihasilkan dari hubungan kedua negara di berbagai bidang sejak berabad-abad silam. Para ahli Indologi, termasuk sejarawan terkenal Indonesia, Sanusi Pane, menyepakati bahwa hubungan India dan Indonesia telah dimulai pada abad pertama Masehi. Bukti-bukti hubungan itu masih dapat ditemukan hingga masa kini dalam wujud tradisi dan budaya Indonesia yang memiliki kesamaan dengan India. Bukti-bukti lain berupa eksistensi agama Hindu dan Buddha dan candi-candinya, selain berbagai prasasti, makin menguatkan pendapat tentang adanya hubungan India dan Indonesia di masa lampau. Pujangga termasyur India Rabindranath Tagore sewaktu mengunjungi Bali di tahun 1927 mengatakan bahwa Bali yang dilihatnya ibarat India masa lalu yang di India sendiri hanya dapat ditemukan melalui purana dan berbagai epik.
Kemiripan di antara kedua bangsa menyebabkan India dan Indonesia ibarat dua orang saudara yang terpisahkan jaraknya karena bentangan samudra. Di antara hubungan kedua bangsa yang paling menarik adalah program pertukaran mahasiswa yang dijalankan oleh Raja Balaputra Dewa dari Sriwijaya (Sumatra) dengan Raja Dewa Baladewa dari Nalanda (India). Bahkan, Raja Nalanda menyiapkan asrama khusus bagi mahasiswa Sriwijaya yang sedang menuntut ilmu agama Buddha di Universitas Nalanda.
Hubungan manis di antara kedua bangsa, khususnya di bidang kebudayaan, ekonomi dan perdagangan ini sempat terputus karena masing-masing bangsa berada di bawah penjajahan asing. India dijajah Inggris dan Indonesia dijajah Belanda. Hubungan ini tersambung kembali ketika para pejuang kedua bangsa akhirnya memutuskan berkerja sama untuk memperjuangkan kemerdekaan masing-masing negara.
Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno dalam pidato pembukaan Konferensi Asia – Afrika (KAA) di Bandung (1955) menguraikan sedikit tentang eratnya hubungan Indonesia dan India. Bung Karno berkata: “Ya, kami sangat banyak kemiripan, tapi kami sendiri masih belum banyak mengetahuinya.”
Setelah Indonesia mendapat pengakuan kedaulatan pada 27 Desember 1949 dan India mendapatkan kemerdekaan penuh pada 26 Januari 1950, kedua pemerintahan berusaha terus meningkatkan kerjasama di berbagai bidang. Kerjasama di bidang perdagangan meningkat pesat sejak masa Menteri Perindustrian Indonesia, Hartarto dan Menteri Perdagangan dan Pariwisata India, Arun Nehru. Penanaman modal India di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Beberapa perusahaan India banyak membuka cabangnya di beberapa pusat bisnis Indonesia seperti Medan, Jakarta dan Karawang, Semarang dan Surabaya. Tenaga ahli India di bidang industri, Teknologi Informasi dan pendidikan juga mengalir berdatangan ke Indonesia. Prospek kerjasama India dan Indonesia masih bisa terus ditingkatkan mengingat kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) masing-masing yang hasilnya dapat saling melengkapi dan memakmurkan dua negara besar di kawasannya masing-masing.
Pemerintah kedua bangsa melalui perwakilannya masing-masing terus berusaha meningkatkan kerjasama. Sejak beberapa tahun akhir ini, TC Division, Kementrian Luar Negeri India, melalui Kedutaan Besar India di Jakarta menawarkan beasiswa pelatihan jangka pendek dari ITEC/SCAAP Training kepada pihak perorangan, anggota LSM, pegawai administrasi pemerintah, tenaga pengajar maupun praktisi manajemen untuk mengikuti pelatihan singkat antara lain di bidang komputer praktis, pendidikan komputer, manajemen, dan bahasa Inggris. Peserta sudah mulai dikirim sejak tahun lalu. Program ini mendapat sambutan yang memuaskan dari berbagai kalangan di Indonesia. Diharapkan kedua pemerintahan terus meningkatkan kerjasama semacam ini agar meningkat sikap saling-memahami antara India dan Indonesia dan makin memberikan manfaat bagi kemajuan kerjasama kedua bangsa.
Kedua bangsa masih memiliki banyak bidang kerjasama yang dapat terus dikembangkan. Saat ini dunia mengakui kemajuan teknologi, khususnya teknologi dasar dan teknologi informasi dan otomotif serta bidang farmasi India yang didukung oleh SDM terampil dan cakap. LIPI dari Indonesia juga pernah menjalin kerjasama dengan India untuk mengirim sebuah satelitnya ke angkasa. Indonesia perlu menjalin kerjasama di bidang Iptek dengan India.
Dari segi yang lebih unik, yaitu keagamaan, sebenarnya, India dan Indonesia memililiki berbagai aspek yang dapat terus ditingkatkan. Di bidang pendidikan, misalnya, perlu ditingkatkan dan diperbanyak tawaran melanjutkan pendidikan S-2 dan S-3 untuk memperdalam pendidikan agama Hindu, Buddha maupun Islam di perguruan-perguruan tinggi di India. Selain itu, perlu pula digiatkan pertukaran pemuda /pemudi atau mahasiswa/mahasiswi untuk memperdalam masing-masing budaya langsung dari sumbernya dan dari tanah asalnya. Kaum muda India dapat melakukan penelitian atau kegiatan budaya di Indonesia dan sebaliknya dengan kaum muda Indonesia. Pemahaman budaya ini amat diperlukan dalam rangka meningatkan kerjasama kedua bangsa di berbagai bidang.
Kerja sama di bidang lainnya yang dapat pula digiatkan adalah di bidang ziarah suci. Umat Hindu atau Buddha kedua bangsa amat kurang dalam mengunjungi tempat-tempat suci yang berkaitan dengan kehidupan agama. Warga Hindu Indonesia, khususnya alangkah baiknya mengikuti perjalanan suci ke berbagai pusat agama Hindu di India maupun mengunjungi kuil-kuil sakral. Demikian pula bagi umat Buddha dapat melakukan ziarah suci ke tempat kelahiran Sang Buddha Gautama atau tempat-tempat suci agama Buddha lainnya di India dan Nepal. Selain itu, tentu saja, para penganut Hindu maupun Buddha di India tentunya dapat pula menikmati program kunjungan rohani ke tempat-tempat suci ummat Hindu dan Buddha di Indonesia, khususnya di Sumatra, Jawa dan Bali.
Dalam kerangka kerjasama India dan Indonesia di sektor kebudayaan, khususnya di bidang pendidikan dan kebudayaan, lebih khusus lagi keagamaan, usaha ini harus mendapat dukungan penuh pemerintah masing-masing bangsa. Kedutaan besar India dan Indonesia harus bergerak aktif menggiatkan program kerjasama budaya dan pendidikan dua bangsa karena pemahaman budaya akan mendasari berbagai pemahaman lain yang sangat dibutuhkan untuk membangun dan melanjutkan kerjasama India dan Indonesia di berbagai bidang.
India sebagai negara terbesar dan terpenting di kawasan Asia Selatan dan sudah dipandang sebagai “Raksasa Ekonomi Baru di Asia” dan Indonesia sebagai Negara terbesar dan terpenting di Asia Tenggara ---meski dari segi ekonomi sedang bertumbuh tapi tetap memiliki peran politik dan ekonomi yang penting--- perlu terus meningkatkan kerjasama bilateral demi kemajuan dan kemapanan masing-masing bangsa di berbagai bidang. Kedua bangsa harus bekerjasama agar mampu menangkal usur-unsur luar yang bermaksud menanamkan kekuasaannya dan memaksakan kehendaknya di Asia.