Berita Hindu Indonesia

Media Informasi Terkini Masyarakat Hindu Indonesia

Iklan Leo Shop

Pasang iklan disini

TWITTER

Powered by Blogger.

Minim Pendaftar : Beberapa SMA di Jembrana Terancam Ditutup

On 10:41 AM with No comments

Berita Hindu Indonesia - Minimnya penerimaan siswa baru selama tiga tahun belakangan ini mengakibatkan dua SMA/SMK swasta di Kabupaten Jembrana ditutup. Bahkan, satu SMA swasta lainnya yakni SMA Saraswati di Desa Nusasari, Kecamatan Melaya terancam ditutup setelah hanya menerima 10 siswa baru pada Tahun Ajaran (TA) 2016-2017 ini. Berdasarkan data di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Dikporaparbud) Jembrana, penerimaan siswa baru terendah terjadi di SMA Saraswati Melaya dengan hanya menerima 10 orang siswa saja.


Dua Sekolah SMA Jimbaran Tidak Dapat Siswa Terancam Ditutup
Selanjutnya, SMA Saraswati Negara dengan jumlah penerimaan siswa baru sebanyak 20 orang dan diikuti oleh SMA Diponegoro yang hanya menerima 21 orang siswa baru.
Sedangkan, untuk penerimaan siswa baru terendah di tingkat SMK terjadi di SMK Margaginawe yang hanya menerima sebanyak 24 orang siswa.

Sementara secara keseluruhan jumlah siswa pada jenjang Pendidikan Menengah (Dikmen) baru yang terserap dalam TA 2016-2017 ini mencapai 3.523 orang.

Yang mana, 1.930 orang siswa diantaranya memilih masuk di 10 SMK negeri dan swasta, sedangkan 1.593 orang siswa lainnya memilih bersekolah di 13 SMA/MA negeri dan swasta yang ada di Kabupaten Jembrana.

“Untuk penerimaan siswa baru pada TA 2016-2017 ini memang didominasi oleh SMK dan itu terjadi di seluruh Kabupaten di Bali,” terang Kepala Bidang Dikmen Dinas Dikporaparbud Pemkab Jembrana, Dewa Putu Wardana Astawa.

Akibat minimnya penerimaan siswa baru tersebut, kata dia, sejumlah SMA/SMK di Kabupaten Jembrana kini terancam ditutup. dikutip Kamis 25/8/2016 

Satu diantaranya yakni dengan melangsungkan sistem online pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di TA 2016-2017 agar penerimaan siswa baru merata.

Begitu pula tiap sekolah negeri yang dilarang untuk membuka rombongan belajar (Rombel) pada setiap kelasnya.

Namun sayang, usaha ini tampaknya sia-sia belaka lantaran sejumlah sekolah swasta hanya kebagian sedikit siswa baru.

“Kami juga sudah himbau agar sekolah-sekolah swasta ini benar-benar melakukan perbaikan manajemennya karena sejumlah sekolah swasta lainnya tampak sukses dengan cara itu,” katanya




Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
Comments
0 Comments