Berita Hindu Indonesia - Minimnya penerimaan siswa baru selama
tiga tahun belakangan ini mengakibatkan dua SMA/SMK swasta di Kabupaten
Jembrana ditutup. Bahkan, satu SMA swasta lainnya yakni
SMA Saraswati di Desa Nusasari, Kecamatan Melaya terancam ditutup setelah hanya
menerima 10 siswa baru pada Tahun Ajaran (TA) 2016-2017 ini. Berdasarkan data di Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Dikporaparbud) Jembrana,
penerimaan siswa baru terendah terjadi di SMA Saraswati Melaya dengan hanya
menerima 10 orang siswa saja.
Dua Sekolah SMA Jimbaran Tidak Dapat Siswa Terancam Ditutup
|
Selanjutnya, SMA Saraswati Negara dengan
jumlah penerimaan siswa baru sebanyak 20 orang dan diikuti oleh SMA Diponegoro
yang hanya menerima 21 orang siswa baru.
Sedangkan, untuk penerimaan siswa baru
terendah di tingkat SMK terjadi di SMK Margaginawe yang hanya menerima sebanyak
24 orang siswa.
Sementara secara keseluruhan jumlah
siswa pada jenjang Pendidikan Menengah (Dikmen) baru yang terserap dalam TA
2016-2017 ini mencapai 3.523 orang.
Yang mana, 1.930 orang siswa diantaranya
memilih masuk di 10 SMK negeri dan swasta, sedangkan 1.593 orang siswa lainnya
memilih bersekolah di 13 SMA/MA negeri dan swasta yang ada di Kabupaten
Jembrana.
“Untuk penerimaan siswa baru pada TA
2016-2017 ini memang didominasi oleh SMK dan itu terjadi di seluruh Kabupaten
di Bali,” terang Kepala Bidang Dikmen Dinas Dikporaparbud Pemkab Jembrana, Dewa
Putu Wardana Astawa.
Akibat minimnya penerimaan siswa baru
tersebut, kata dia, sejumlah SMA/SMK di Kabupaten Jembrana kini terancam
ditutup. dikutip Kamis 25/8/2016
Satu diantaranya yakni dengan
melangsungkan sistem online pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di TA
2016-2017 agar penerimaan siswa baru merata.
Begitu pula tiap sekolah negeri yang dilarang untuk membuka rombongan belajar (Rombel) pada setiap kelasnya.
Namun sayang, usaha ini tampaknya sia-sia belaka lantaran sejumlah sekolah swasta hanya kebagian sedikit siswa baru.
“Kami juga sudah himbau agar
sekolah-sekolah swasta ini benar-benar melakukan perbaikan manajemennya karena
sejumlah sekolah swasta lainnya tampak sukses dengan cara itu,” katanya