Berita Hindu Indonesia - Sugihan Bali adalah penyucian buana alit atau diri sendiri (mikrokosmos)
sehingga bersih dari perbuatan-perbuatan yang ternoda atau pembersihan lahir
dan batin. Pembersihan dapat dilakukan dengan penglukatan, sarananya dapat
menggunakan bungkak nyuh gading. Dengan adanya kesucian lahir dan batin itu,
umat lebih bisa memaknai Hari Suci Galungan, sebagai kemenangan dharma.
Foto Pelaksanan Sugihan Bali |
Sebenarnya
ada satu lagi hari sugihan sebelum datangnya Sugihan Jawa dan Sugihan Bali,
yaitu Sugihan Tenten. Jika Sugihan Jawa jatuh pada Wrhaspati / Kamis Wage Wuku
Sungsang dan Sugihan Bali pada Jumat Kliwon Wuku Sungsang maka Sugihan Tenten
jatuh pada Buda Pon Wuku Sungsang atau tujuh hari sebelum Hari Raya Galungan.
Sugihan ini disebut Sugihan Tenten karena merupakan hari ngentenin atau
memperingatankan, mengingatkan umat manusia bahwa sebelum Kemenangan Dharma
tiba Bhuta Tiga akan hadir untuk menggoda umat manusia.
Foto Mengaturkan sesajen |
Manusia
tidak saja terdiri dari badan fisik tetapi juga badan rohani (Suksma Sarira dan
Antahkarana Sarira). Persiapan fisik dan rohani adalah modal awal yang harus
diperkuat, sehingga sistem kekebalan tubuh ini menjadi maksimal untuk
menghadapi musuh yang akan menggoda pertapaan kita menjelang hari raya.
Baca : Sejarah Galungan dan Makna Penampah Galungan
Baca : Sejarah Galungan dan Makna Penampah Galungan
Jadi
dapat disimpulkan mengenai Sugihan Jawa dan Sugihan Bali hendaknya tidak ada
yang melaksanakan hanya salah satunya saja. Karena sudah dijelaskan diatas akan
makna penting dari sugihan sugihan tersebut. Jadi alangkah baiknya untuk melaksanakan
kedua sugihan tersebut. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya pada artikel
Mitologi Bhuta Kala bahwa dalam menyambut hari Raya Galungan Dewa Siwa menugaskan para Bhuta untuk
menggoda para manusia. Sehingga dengan melakukan pembersihan Bhuana Agung pada
Sugihan Jawa dan pembersihan Bhuana Alit pada Sugihan Bali akan mampu lebih
menjauhkan kita dari godaan para Bhuta yang akan dapat merugikan diri kita.
Sehingga pada Hari Galungan nanti kita akan lebih mampu memahami akan arti
kemenangan dharma melawan adharma.
Sumber Artikel : inputbali, wisatabaliaga dan berbagai sumber