Berita Hindu Indonesia: Bhagawadgita sebagai Pancama Weda mempunyai peran yang strategis apabila didalami, diresapi dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari oleh umat Hindu. Universalitas ajaran yang terkandung di dalam Bhagawadgita seharusnya bisa dan mampu membimbing arah berpikir positif bagi siapapun yang membacanya. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, memaknai dan mengimplementasikan ajaran yang ada dalam Bhagawadgita ini dapat dikatakan sebagai sumbangsih nyata umat Hindu dalam mewujudkan kekayaan bangsa melalui keberagaman agama, seni dan budaya. Ini semua adalah aset bangsa yang tak ternilai harganya. Di sisi lain, ajaran Bhagawadgita ini juga sangat bermakna untuk menggambarkan betapa kerukunan, kebersamaan dan rasa persaudaraan tanpa batas atau Tat Twam Asi di antara sesama umat Hindu.
Memaknai Bhagawadgita ini semestinya tidak berhenti untuk memperkokoh persatuan intern umat Hindu namun juga diwujud-nyatakan dalam kerangka membangun sikap hidup dengan saling menghargai dan menghormati yang pada gilirannya bermuara pada bagaimana terpeliharanya kerukunan yang hakiki dengan saudara-saudara umat beragama lainnya. Dalam hemat saya, meskipun bangsa Indonesia sangat majemuk dengan berhiaskan suku, agama, adat-istiadat dan budaya yang beraneka ragam, namun sebagai satu bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), haruslah tetap dijaga keutuhannya. Itulah zamrud khatulistiwa yang harus membuat semua orang yang berada di dalamnya selalu bangga sebagai bangsa Indonesia, termasuk umat Hindu.
Dengan memiliki kesadaran seperti ini, umat Hindu bersama-sama dengan umat lainnya, akan terus diajak untuk menjadikan keberagaman sebagai satu nilai yang selama berabad-abad telah menjadi rahmat dan menjadi ruh yang menjiwai kebhinekaan yang tumbuh di atas bumi pertiwi Indonesia. Menegakkan pilar-pilar kerukunan yang teraktualisasikan ke dalam berbagai bentuk, termasuk bagaimana kita bisa hidup berdampingan dengan orang yang berbeda iman sekalipun, menghormati hari-hari besar agama lain, menjamin kebebasan beribadat, tidak mudah terprovokasi untuk diadu domba dengan umat lain adalah cara yang telah diwariskan para leluhur dan pendiri bangsa di masa lalu, bahkan jauh sebelum bangsa ini merdeka.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang tersemat di kaki burung garuda menjadi satu dari sekian banyak fakta bahwa Indonesia adalah bangsa yang member tempat istimewa untuk tumbuh dan berkembangnya berbagai kekayaan suku, agama, bahasa, seni, budaya, dan adat istiadat. Ini semua bukanlah imajinasi tetapi sebuah fakta yang tak terbantahkan. Bhagawadgita yang diyakini oleh umat Hindu sebagai Pancama Weda atau Weda kelima adalah salah satu kitab suci yang mengandung ajaran filsafat dan etika yang sangat dalam. Beberapa di antara sloka-sloka yang terdapat di dalamnya juga berdimensi universal. Dialog istimewa antara Sri Krisna dengan Arjuna yang terangkum dalam Bhagawadgita telah melampui batas-batas spasial manusia. Dialog itu terasakan hidup melintasi berbagai generasi. Dan Dan umat Hindu membangkitkan kembali nilai-nilai kebenaran universal itu.
Karena universalitasnya itulah, kitab suci Bhagawadgita tidak saja dibaca secara tekstual tetapi harus tetap dipraktekkan secara kontekstual, sejalan dengan tuntutan zaman. Hanya dengan cara seperti inilah, umat Hindu akan terus dapat beradaptasi dengan tantangan kehidupan namun tidak keluar dari ruh kitab suci. Universalitas Bhagawadgita juga memungkinkan umat Hindu dapat hidup secara inter-religius dengan umat beragama lainnya, sekaligus menginternalisasikannya dalam kehidupan. Dengan mendalami Bhagawadgita secara khusus mengumandangkan kembali ajaran filsafat dan etika Hindu yang akan melahirkan insan-insan yang humanis dan religius.