Berita Hindu Indonesia

Media Informasi Terkini Masyarakat Hindu Indonesia

Iklan Leo Shop

Pasang iklan disini

TWITTER

Powered by Blogger.

Keplok Ora Tombok

On 11:52 PM with No comments


Berita Hindu Indonesia - Dalam kehidupan di dunia ini dijumpai pelbagai perangai manusia. Ada yang pendiam, ada yang banyak bicara, ada yang senang usil, ada yang berwatak sabar dan narima, ada pula yang berperangai iri hati dan dengki. Hal itu sangatlah wajar karena manusia memang memiliki nafsu baik dan buruk. Namun demikian perlu dicermati bahwa berbagai perangai tersebut bisa jadi menimbulkan disharmonisasi dalam pergaulan. Sebaik - baik sikap tentunya sikap menghormati wilayah privasi seseorang. kalau persoalan itu adalah persoalan pribadi atau individu, maka tidak pada tempatnya orang lain turut campur di dalamnya.
Jika tidak didasari tanpa solidaritas dan tepa selira yang tinggi manusia akan cenderung memiliki watak hewani. Artinya orang hanya ingin tampak yang paling baik, paling pandai, paling kaya dan sejumlah paling lainnya. Jika tidak dikendalikan dengan rasa tepa selira seseorang akan cenderung merendahkan orang lain. Sikap itu dimanifestasikan dalam sikap suka menghina dan mengolok - olok orang lain yang sedang mendapatkan kesulitan. Seseorang yang suka melihat orang lain dalam keadaan sengsara seperti itu dapat disebut sebagai wong sirik atine (iri hatinya). Orang yang berwatak dengki dan iri akan senang melihat orang lain menderita dan sebaliknya akan sedih ketika melihat orang lain berbahagia. Tentunya sikap semacam itu tidak positif bagi pergaulan atau krama sosial.

Sikap dan kebiasaan suka menghina atau mengolok sesama insan yang sedang menderita sering kali menyebabkan ketidaksenangan pihak lain. Terlebih lagi jika hal hal itu terkait dengan masalah yang tidak ada keterlibatannya. Sebagai contoh ada orang yang berdagang dan mengalami kerugian atau bangkrut. Atas nasib pedagang tersebut, seorang pendengki justru akan mengolok - olok dan menyebarluaskan kebangkrutan tersebut. Padahal bukankah ia tidak ikut merugi, tidak ikut kehilangan modal atau tidak terbebani menutupi kerugian pedagang tersebut. Orang dengan sifat pendengki seperti itu akan dijuluki sebagai orang yang Keplok Ora Tombok yang artinya " suka mencela orang lain sedang dirinya sendiri tidak ikut kehilangan". Misalnya tidak ikut membiayai atau mengeluarkan dana. Ungkapan tersebut juga dimaksudkan untuk menyebut orang yang suka mencela pekerjaan orang lain sedangkan dirinya tidak mengeluarkan biaya. Orang semacam itu sesungguhnya tidak layak mencela karena tidak ada andil apapun. Jadi kalau ia keplok tetapi tombok itu masih mendingan. Tetapi jika keplok tetapi kok tidak tombok itu namanya TERLALUUU...
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
Comments
0 Comments