Berita Hindu Indonesia - Ribuan Umat Hindu Jawa Tengah, Khususnya yang berada di Kabupaten Klaten dan sekitarnya, Minggu, 28 Pebruari 2016 bersama - sama melaksanakan upacara Melasti yang mengambil tempat di umbul Geneng, Kecamatan Kebonarum Kabupaten Klaten. Upacara Melasti tahun ini dipimpin oleh Resi Bahudanda Sajiwa Dharma Telabah. Sinyal kebangkitan Hindu di Klaten dan sekitarnya sangat terasa sekali. Hal ini dibuktikan dengan antusiasme umat yang hadir sejak pagi umat Hindu memadati tempat upacara meski upacara baru dimulai pukul 08.00 WIB. . Acara yang sudah rutin dilaksanakan tiap tahun ini rupanya menjadi ajang pembuktian bahwa eksistensi umat Hindu di Klaten masih ada dan akan terus ada.
.
Prosesi dimulai dengan kirab dari Pura Tirta Buwana Dese Pluneng. Pada kirab tersebut umat Hindu memanjatkan doa dan membawa jempana serta plangkiran untuk bersama - sama menuju Umbul Geneng. Selanjutnya dilaksanakan upacara mendak Betara, Mecaru, labuhan serta pengambilan Tirta Suci serta persembahyangan bersama. Umat Hindu yang hadir juga menerima tirta suci dan bija sebagai simbol kemakmuran dan kesejahteraan. dengan khusuk dan khidmat umat yang hadir sangat antusias mengikuti runtutan acara demi acara.
Hadir pada kesempatan tersebut Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Dewa Made Artayasa yang sekaligus memberikan Dharmawacana. Dalam dharmawacananya beliau menekankan bahwa prosesi Melasti di Geneng ini harus terus dilaksanakan dengan semarak dengan tanpa mengurangi kekhusyukan serta ditradisikan di tahun - tahun mendatang sebagai prosesi yang mengawali perayaan Nyepi. Dari tahun ke tahun jumlah umat yang hadir makin bertambah. Lebih jauh dikatakannya upacara yang mengawali rangkaian Hari Raya Nyepi tahun 2016 ini bertujuan untuk pengambilan air suci dan membersihkan benda suci atau peralatan upacara. Melasti sendiri mempunyai makna penyucian alam semesta dan bumi pertiwi agar manusia diberikan keselamatan dan kedamaian serta kesejahteraan. Oleh karenanya prosesi Melasti ini harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran akan Dharma.Perayaan hari Raya Nyepi itu sendiri akan jatuh pada tanggal 9 Maret besok. Umat Hindu akan melakukan catur brata penyepian guna menyucikan diri. Selama sehari semalam, mereka amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan).
Seperti tahun - tahun sebelumnya umat Hindu se Jateng - DIY pada H-1 Nyepi akan melaksanakan upacara Tawur Agung Sasih Kesanga di Candi Prambanan. Upacara tersebut selalu dihadiri puluhan ribu umat Hindu. Pada tahun 2015 yang lalu Presiden Jokowi hadir di tengah - tengah umat Hindu. Pun demikian pada Tawur Agung besok Presiden Jokowi dijadwalkan juga akan hadir lagi. Bagi anda yang belum pernah merasakan kesemarakan dan aura magis upacara Tawur Agung di Candi Prambanan, sepertinya anda harus sesekali hadir dan merasakan semangat kebangkitan umat Hindu di luar Bali utamanya di Jawa Tengah dan DIY. Sinyal kebangkitan Hindu di Jawa Tengah dan DIY kembali berkumandang dari Umbul Geneng Klaten. Dan sinyal - sinyal dari wilayah yang lain pun diyakini juga akan muncul. Astungkara.