Berita Hindu Indonesia - Umat Hindu DIY, Senin 22 Pebruari 2016 menggelar upacara Melasti yang mengambil tempat di Pantai Ngobaran, Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul.
Upacara yang dihadiri ribuan umat se DIY tersebut merupakan rangkaian dari perayaan Nyepi tahun 2016. Hadir pada kesempatan tersebut pejabat pemerintah dari Kabupaten Gunungkidul, PHDI Prov. DIY, Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Prov. DIY, Ida Bagus Wida Kresna dan seluruh komponen umat Hindu se wilayah DIY. Dalam dharmawacananya Ida Bagus Wika mengatakan bahwa upacara Melasti diadakan sebelum Tahun Baru Saka dengan maksud untuk membersihkan diri dari semua perkara dan untuk membuang segala kotoran yang berasal dari jiwa manusia maupun dari alam semesta ke laut lepas. Melasti diadakan sebelum acara Tawur Agung yang nantinya akan digelar secara nasional di Candi Prambanan. Dijadwalkan Presiden Jokowi akan hadir bersama - sama puluhan ribu umat Hindu se Jateng dan DIY.
.Lebih jauh Ida Bagus Wika menyampaikan bahwa secara historis Hindu di Gunungkidul memiliki ikatan dengan pantai Ngobaran. Umat Hindu percayai bahwa Pantai Ngobaran merupakan tempat Moksa Brawijaya V, yakni raja Majapahit terakhir. Dengan begitu umat Hindu di Gunungkidul menghormati leluhur dengan menjadikan Pantai Ngobaran sebagai napak tilas leluhur mereka.
Upacara Melasti dilaksanakan dengan beberapa prosesi yaitu kirab persembahan berupa gunungan serta arca-arca dewa dari seluruh Pura yang ada di Gunungkidul, dilanjutkan dengan persembahyangan bersama , kemudian yang terakhir melakukan prosesi Larung Saji ke laut Ngobaran. Saat Prosesi Larung Saji, semua perangkat upacara dan umat Hindu harus menyentuhkan dirinya ke air laut dengan tujuan untuk mendapatkan kesucian kembali. Harapannya dengan acara Melasti ini, umat Hindu semua dapat introspeksi diri, melepas segala hal negatif seperti kebencian, kata-kata dan perbuatan yang kurang baik. Supaya kita menjadi probadi yang lebih baik ke depannya. Selanjutnya Ida Bagus Wika juga berharap umat Hindu di wilayahnya bisa bersama - sama bangkit untuk mengulang kembali kejayaan Hindu. Kebangkitan Hindu harus dimulai dari dalam diri kita masing - masing terlebih dahulu. Dengan demikian vibrasi positif dari diri kita dengan sendirinya akan dapat dirasakan oleh orang disekeliling kita.
baca juga Jalan Terang Itu Namanya Dharma
Umat Hindu yang hadir pun juga merasakan keharuannya. Ia menyatakan bahwa dia bersama warga lainnya datang dari Ngawen dengan menggunakan mobil bak terbuka. Semangat dari warga Hindu di wilayahnya untuk datang ke Ngobaran ini sungguh luar biasa. Dengan penuh kesadaran dan tanpa dimobilisasi kita berangkat bersama - sama. Kami urunan untuk sewa mobil pick up. Konsumsi disediakan secara gotong royong. Tujuannya satu untuk ikut bersama mengikuti upacara Melasti ini. Demikian juga besok Tawur Agung di Prambanan kami pun juga akan bersama - sama hadir. Lebih lanjut dikatakannya bahwa umat Hindu di Gunungkidul sekarang sudah mulai bangkit. Pura - pura yang tadinya mati suri sudah mulai menggeliat lagi. Itulah kenapa semangat kami yang tadinya sudah runtuh perlahan - lahan mulai bangkit lagi. Generasi mudanya pun juga mulai muncul kebanggannya sebagai orang Hindu. Bagi kami yang sudah tua - tua begini melihat seperti itu rasanya haru sekali.
Sebagai informasi di Provinsi DIY sendiri menurut data BPS jumlah umat Hindu sebesar 6000 an jiwa dengan jumlah Pura sebanyak 72 buah. Semoga sinyal kebangkitan umat Hindu DIY dan di berbagai pelosok daerah akan terus muncul dan muncul hingga terulangnya kejayaan Hindu .Astungkara.