Berita Hindu Indonesia

Media Informasi Terkini Masyarakat Hindu Indonesia

Iklan Leo Shop

Pasang iklan disini

TWITTER

Powered by Blogger.

Filosofis Banten Dalam Manava Dharma Sastra

On 10:31 AM with No comments

Berita Hindu Indonesia - Upakara atau di Bali lebih lumrah disebut dengan Banten, sedangkan di India disebut dengan Wedya. Upakara berasal dari kata "Upa" yang artinya "Hubungan Dengan", dan "Kara" yang artinya "Pekerjaan Tangan". Jadi Upakara dapat diartikan segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan tangan dalam pengolahan materi seperti: daun, kembang, buah, kayu, air dan api sehubungan dengan Upacara (Yadnya).


Banten Upakara
Jika diteliti secara seksama walaupun terlihat rumit dan unik, Upakara atau Banten mengandung arti simbolik dan filosofis yang tinggi, terpadu dengan seni rupa dan seni rias yang mengagumkan.
Faktor seni yang terdapat didalam Upakara atau Banten memiliki arti penting karena dapat menuntun fikiran penuh rasa bahagia serta dapat memantapkan perasaan saat mendekatkan diri dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Baca : Sejarah Galungan dan Makna Penampah Galungan

Unsur-unsur Upakara atau Banten pada intinya sebagai berikut:
  1. Mataya, merupakan bahan Upakara atau Banten yang berasal dari sesuatu yang tumbuh atau tumbuh-tumbuhan seperti: daun, bunga, buah dan segala hal yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
  2. Maharya, merupakan bahan Upakara atau Banten yang berasal dari sesuatu yang lahir, biasanya diwakili oleh binatang-binatang tertentu seperti: kerbau, kambing, sapi dan sebagainya.
  3. Mantiga, merupakan bahan Upakara atau Banten yang berasal dari yang lahir dari telor dan juga termasuk telor itu sendiri seperti: telor ayam, telor bebek, ayam, bebek, itik, angsa, dan sebagainya.
  4. Logam atau Datu, merupakan bahan Upakara atau Banten yang berasal dari Logam seperti: perak, tembaga, emas, besi dan timah. Kelima hal tersebut biasa disebut Panca Datu.
  5. Air atau Cairan, merupakan bahan Upakara atau Banten yang berasal dari sesuatu yang cair. Ada lima macam bahan Upakara atau Banten dari unsur ini yaitu: a). Air yang berasal dari sarira, biasanya diwakili dengan susu atau empehan. b). Air yang berasal dari buah-buahan, biasanya diwakili dengan berem. c). Air yang berasal dari uap, biasanya diwakili oleh arak. d). Air yang berasal dari sari bunga, biasanya diwakili oleh madu. e). Air yang berasal dari tanah atau Bumi, biasanya diwakili oleh air hening, air celebutan atau air dari mata air, dan sebaginya. Kelima zat cair tersebut disebut dengan Panca Amerta.
  6. Api, merupakan bahan Upakara atau Banten yang biasanya diwujudkan dengan dupa atau dipa atau pasepan.
  7. Angin, diwujudkan dengan asap harum dari dupa atau dipa atau pasepan.

Demikianlah sedikit ulasan mengenai Upakara atau Banten. Kita harus tahu apa yang kita persembahkan, Sebab didalam Manava Dharma Sastra III.97 sudah dijelaskan sebagai berikut:

Nacyanti nawyah kawyani naranama wijanatam, bhasmi bhutesu wipresu mohad dattani datrbhih.


Arti Bebas : Persembahan yang dilakukan tanpa diketahui maknanya adalah sia-sia, sama dengan mempersembahkan kebodohannya dan persembahan tersebut tidak ada bedanya dengan segenggam abu.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
Comments
0 Comments