Berita Hindu Indonesia

Berita Hindu Indonesia

Media Informasi Terkini Masyarakat Hindu Indonesia

Iklan Leo Shop

Pasang iklan disini

TWITTER

Powered by Blogger.
Makna dan Fungsi Kamar Suci

On 2:04 PM with No comments

Berita Hindu Indonesia - Kamar Suci mungkin sudah tidak asing lagi di dengar dikalangan masyarakat, namun apakah sesungguhnya Kamar Suci tersebut?

Pada awalnya Kamar Suci merupakan tempat yang dibuat khusus untuk melakukan persembahyangan karena tidak memiliki Merajan di pekarangan, mungkin disebabkan karena merantau (hanya dipakai tempat tinggal sementara), atau lahan yang ditempati masih berstatus kontrakan.

Kamar Suci merupakan tempat yang dibuat dan disucikan secara khusus hanya untuk melakukan kegiatan spiritual seperti Sembahyang, Meditasi, Yoga Asana, belajar Sastra Agama, dan lain-lain yang berhubungan dengan sepiritual positif.



Kamar Suci

Didalam Kamar Suci terdapat sebuah Pelangkiran dan diatasnya terdapat sebuah Daksina Linggih sebagai tempat berstananya Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dari Kamar Suci dilakukan persembahyangan dan ngayat ke tempat-tempat tertentu seperti ke Merajan bagi yang tidak terdapat Merajan di tempat tinggalnya.

Jika sudah memiliki Merajan apakah membuat Kamar Suci itu salah? TENTU TIDAK, selama tidak mengubah fungsi dari Kamar Suci tersebut.

Jika sudah memiliki Merajan maka tempat bersembahyang tetaplah di Merajan, jadikanlah Kamar Suci sebagai tempat untuk belajar Sastra Agama, Meditasi, Yoga Asana, dll yang berhubungan dengan spiritual positif.

Namun belakangan ini terjadi pergeseran fungsi dari Kamar Suci, banyak orang berlomba-lomba membuat Kamar Suci untuk menstanakan Dewa-Dewa yang dituntun dari Pura-Pura tertentu.

Di Kamar Suci terdapat banyak Daksina Linggih karena banyak nuntun Dewa-Dewa, dan biasanya dilengkapi dengan benda-benda yang dianggap bertuah seperti: keris, tombak, dan benda-benda lain yang konon didapat sebagai anugrah (Pica).

Sehingga sering sekali kita jumpai orang sibuk sembahyang di Kamar Suci dan lupa akan keberadaan Merajan di pekarangannya. Bahkan ada yang lebih extreme lagi, karena sudah nuntun Dewa-Dewa dari Pura-Pura tertentu, menganggap dirinya paling sakti dan tidak usah lagi sembahyang di Merajan.

Tidak jarang kita jumpai kalau orang yang melakoni membuat Kamar Suci untuk nuntun Dewa-Dewa ke Kamar Sucinya malahan menerima akibatnya secara niskala di kemudian hari, bahkan keturunannya ikut kena imbas, dan pada akhirnya baru sadar setelah mendapatkan akibat tersebut.

Jika hendak membuat Kamar Suci, maka fungsikanlah sebagaimana mestinya, dan jadikanlah Kamar Suci sebagai tempat yang membuat semakin cerdas secara spiritual.

Ridwan Kamil Akan Bangun Pura di Bandung

On 6:57 PM with No comments

Berita Hindu Indonesia. Walikota Bandung, Ridwan Kamil berkeinginan untuk menambah jumlah Pura di wilayah Bandung. Hal tersebut disampaikan ketika menerima audiensi Parisada Hindu Dharma Indonesia, Kota Bandung. Dalam cuitannya di Twitter @ridwankamil menyampaikan bahwa Pemkot Bandung berencana menambah bangunan Pura di Bandung. Selain itu juga komitmennya memberikan bantuan dana rutin serta keinginannya adanya kolaborasi antara Bali dan Sunda.

Ridwan Kamil Akan Bangun Pura di Bandung


Berita ini tentunya menjadi sebuah angin segar bagi umat Hindu dai wilayah Bandung Raya serta umat Hindu di seluruh Indonesia. Perlu diketahui bahwa umat Hindu di berbagai wilayah di luar Bali seringkali mendapatkan hambatan dalam mendirikan tempat ibadah Pura. Hambatan yang muncul bisa dari masyarakat setempat yang non Hindu ataupun pemerintah wilayah setempat. Ridwan Kamil telah memberi contoh nyata sebagai seorang pemimpin yang bisa berdiri di atas semua golongan dan agama. 

Ridwan Kamil Akan Bangun Pura di Bandung


Cuitan Ridwan Kamil yang ingin berkolaborasi antara budaya Sunda dan Bali tentunya harus dimaknai dan disikapi pula oleh komponen Hindu di Bandung. Bentuk konkretnya adalah jangan sampai bangunan Pura yang akan dibangun tersebut tidak mencerminkan adanya kolaborasi yang diinginkan sang Walikota. Sudah semestinya dimanapun Pura dibangun harus mengakomodir budaya lokal yang tentunya tanpa melanggar rambu - rambu agama dalam tata letak pendirian Pura. Hal tersebut tentunya harus didesain secara matang oleh panitia pembangunan Pura yang nantinya akan dibentuk. Alangkah indahnya bila Pura Hindu di seluruh pelosok Indonesia bisa didesain dengan bentuk dan desain bangunan budaya setempat.

Ridwan Kamil Akan Bangun Pura di Bandung


Lebih lanjut dalam cuitannya Ridwan kamil juga menyampaikan pengalaman indahnya ketika dia mendirikan masjid di wilayah Tuban, Kuta Bali. Dalam pendirian tersebut dirinya tidak mendapat hambatan sedikit pun dari masyarakat Bali. pembangunan bisa berjalan lancar dan aman. Melalui cuitannya Ridwan kamil menyampaikan ucapan terima kasihnya dalam bahasa Bali kepada masyarakat Bali.

Sebagai umat minoritas di berbagai wilayah di seluruh Indonesia, umat Hindu tentunya sangat berharap perhatian Pemprov/Pemkot/Pemkab di seluruh Indonesia dalam memberikan pelayanan yang adil dan proporsional. Hal tersebut tentunya hanya bisa terwujud bila adanya jalinan  komunikasi dan hubungan yang baik antara PHDI dengan Gubernur, Walikota/Bupati di wilayahnya. Rajin - rajinlah berkomunikasi dengan pimpinan daerah setempat dengan baik dan efektif. Sampaikan problematika dalam hal pelayanan pemerintah yang dihadapi umat Hindu di wilayah tersebut dan sambil berharap semoga virus Ridwan Kamil ini bisa menyebar merata ke seluruh pimpinan wilayah se-Indonesia. 

Hatur Nuhun Pisan Kang.... 


KKN STAH  DNJ di Pasraman Purna Lingga, Bekasi

On 11:15 PM with No comments


Berita Hindu Indonesia - Selama dua hari 21-22 Desember 2013, mahasiswa STAH DNJ semester VII melakukan kegiatan KKN di Pasraman Purna Lingga, Bekasi (Jawa Barat) dengan Tema Pasraman Sadhana. Kepala Pasraman, Ibu Ni Ketut Seni Ariati, S.Pd, MM dan para siswa pasraman menyambut kegiatan yang tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, tapi juga para siswa pasraman. 



Dalam sambutannya, Kepala Pasrama yang didampingi Ketua panitia KKN yaitu I Gede Wiyadnya meminta siswanya untuk mengikuti kegiatan tersebut dengan baik dan menjadikanya sebagai sebuah pengalaman baru.. Kegiatan dibuka dengan sembahyang bersama, dipimpin oleh Pinandita Made M. Ariana,dilanjutkan dengan beragama acara. Dimulai dengan perkenalan,diselingi juga dengan games menarik untuk mengakrabkan siswa Pasraman dengan mahasiswa.

Selanjutnya adalah dharma tula dengan narasumber I Gusti Bagus Sutarta, diisi dengan diskusi, dengan topik yang mengangkat masalah remaja ; yang dilanjutkan dengan renungan yang dipandu oleh Komang  Agus Setiawan dengan tema Hari Ibu. Renungan ini menekankan agar para mahasiswa Pasraman menyangi Ibu. Esok harinya, pukul 06;00 Wib kegiatan dilanjutkan dengan Yoga Asanas yang dipandu oleh I Made Wahyudi dan Dewa Gede Wahyu. Kemudian Nico Wardana dan beberapa mahasiswa mendampingi para siswa untuk mengenal bahasa Sansekerta.

Sebelum penutupan,bapak I Wayan Kantun Mandara yang sekaligus dosen pengampu mata kuliah KKN menyempatan diri datang dan memberikan sedikit pembekalan kepada para siswa Pasraman.

Sumber: Stah Dharma Nusantara Jakarta
STAHN Mpu Kuturan Singaraja Menuju Kampus Hindu Yang Berdaya Saing

On 2:25 PM with No comments

Berita Hindu Indonesia - Masyarakat Singaraja dan daerah sekitarnya ingin kuliah di perguruan tinggi agama Hindu negeri? Sekarang tidak perlu lagi ke Denpasar, karena di Singaraja sudah diresmikan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan dengan ketua Prof. I Made Suweta. STAH Negeri Mpu Kuturan sebagai perguruan tinggi agama yang baru di kota pendidikan Singaraja, namun mendapatkan antusiasme yang sangat luar biasa dari masyarakat.

STAHN Mpu Kuturan Singaraja Menuju Kampus Hindu Yang Berdaya Saing


Ketua STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja I Made Suweta, mengatakan, sebagai salah satu perguruan tinggi agama Hindu STAH Negeri Mpu Kuturan menggelorakan pendidikan karakter sehingga dapat melahirkan generasi masa depan yang tangguh dan berbudi pekerti yang tangguh.

Suweta menambahkan, visinya ke depan adalah membawa STAHN Mpu Kuturan Singaraja menjadi perguruan tinggi yang dapat "mencetak'' sumber daya manusia (SDM) unggul serta dapat melahirkan akademisisi dan ilmuwan yang agamawan, cerdas dan tampilan.

''Bukan hanya itu saja, yang terpenting adalah menjadikan maha siswa STAHN Mpu Kuturan yang berkarater 'Tri Kaya Parisudha', falsafah agama Hindu yang adiluhung dan universal. berfikir yang baik berkata yang baik dan berbuat yang baik,'' paparnya.

Programnya ke depan adalah menjadikan STAHN sebagai perguruan tinggi yang menjungjung tertib pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dengan tepat mendisiplinkan civitas akademika seta tertib administrasi. ''Itu yang penting menuju kampus Hindu yang bedaya saing,'' demikian Suweta.

Selain itu pihaknya segera akan membangun gedung rektorat yang merupakan bantuan dari Pemerintahan Provinsi Bali. Setelah pembangunan rektorat juga dilanjutkan dengan pembangunan gedung kelas dan gedung dan gedung lainnya karena kami memiliki lahan luas di desa banyuning, papar dia.

Sumber : STAH N Mpu Kuturan Singaraja
Umat Hindu Bali Menentang Rencana Pembangunan Hotel Bintang 6 di Tanah Lot

On 1:41 PM with No comments

Berita Hindu Indonesia - Sebuah rencana pembangunan hotel bintang 6 di Bali telah memancing kemarahan warga Bali. Sebagian umat berpendapat bahwa hotel yang akan dibangun tersebut akan lebih tinggi dari pohon kelapa. Kelompok usaha Hotel Trump rencananya mulai membangun sebuah resort tahun depan dan akan dibangun di puncak tebing yang pemandanganya langsung menghadap Pura Tanah Lot yang terkenal yang dibangun di abad ke-16.


Ilustrasi
Masyarakat lokal di Bali telah memprotes rencana pembangunan ini karena hotel ini akan memebentuk menara yang tinggi. Banyak umat Hindu di Bali mengukur tinggi gedung-gedung dengan ketinggian pohon kelapa dan percaya bahwa setiap gedung yang tingginya melebihi pohon kelapa akan membuat para Dewa marah. (Sebenarnnya tinggi gedung tidak boleh dari pohon kelapa, adalah usulan konsultan perencanaan dari Bank Dunia, tidak ada kaitanya dengan kemarahan para Dewa. Kata orang sekarang ini '' lebay'', redaksi)

I Gusti Ngurah Sudiana, Pimpinan Parisada Hindu Dharma Indonesia Prov. Bali bercerita ke harian Bloomberg :''Saya sangat menentang keras setiap pembangunan yang berdambak kepada Pura. Hal-hal seperti ini sangat sensitif di Bali. Umat Hindu Bali cenderung tidak mau berteriak keras, namun hal-hal seperti ini berkaitan dengan kesucian Pura yang sangat sensitif, tapi penegakan hukum sangat lemah.''

HPI Mencatat : Pulau Kauai, di mana Hiduism today dan HPI dicetak, memiliki pembatasan yang sama terkait aturan pembangunan gedung: Tidak satu gedung pun yang boleh dibangun melebihi ketinggian 48 kaki ( 16 meter) gedung bertingkat empat, ini berdasarkan pada ketinggian sebuah pohon kelapa.


Sumber : Gede Ngurah Ambara/Kaltim
Info No Selfi Di Hari Raya Nyepi

On 11:23 AM with No comments

 
Larangan Selfi
Berita Hindu Indonesia - Himbauan kepada Umat Hindu Se-Dharma, kami mendukung dan mengapresiasi statement dari Ketua PHDI Prov. Bali Bpk Prof Dr I Gusti Ngurah Suadiana, M.Si terkait larangan berfoto selfi pada saat hari Raya Nyepi.Yang di update oleh Info Dewata pada jumat Kemarin (27/2/2017)

Mari kita sebagai umat Hindu memberikan contoh yang baik bagi umat lain bagaimana seharusnya Hari Raya Nyepi ditetapkan dan dijalankan sengan benar di Bali (Catur Bratha Penyepian)

Pada Kesempatan ini juga dapat kami sampaikan bahwa sama seperti tahun kemarin, selama Hari Raya Nyepi tidak akan melakukan posting dan Update seputar berita atau apapun  juga



Sumber : InfoDewata
Filosofi Banten Saiban (banten Jotan)

On 1:45 PM with No comments

Berita Hindu Indonesia - Banten Saiban atau sering juga disebut Banten Jotan merupakan sebuah upakara kecil yang dipersembahkan setelah selesai memasak. Banten Saiban atau Banten Jotan sering juga disebut dengan Yadnya Sesa. Banten Saiban merupakan penerapan dari ajaran kesusilaan Hindu, yang menuntut umat untuk selalu bersikap Anersangsya yaitu tidak mementingkan diri sendiri dan Ambeg Para Mertha yaitu mendahulukan kepentingan di luar diri.

Banten Saiban (Yadnya Sesa)
Tujuan dari Banten Saiban yaitu sebagai wujud syukur atas apa yang telah diberikan Ida Sang Hyang Widhi kepada kita dalam bentuk Yadnya. Dalam hal ini Yadnya sebagai sarana untuk menghubungkan diri dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa untuk memperoleh kesucian jiwa.

Adapun landasan dari pelaksanaan Banten Saiban adalah sesuai yang tertuang dalam Bhagavad Gita III.13
"YAJNA SISHTASINAH SANTO, MUCHYANTE SARVA KILBISHAIH, BHUNJATE TE TV AGHAM PAPA, YE PACHANTY ATMA KARANAT"
Artinya:
"Para Penyembah Tuhan Dibebaskan Dari Segala Jenis Dosa Karena Mereka Makan Makanan Yang Dipersembahkan Terlebih Dahulu Untuk Korban Suci (Yadnya). Orang Yang Menyiapkan Makanan Untuk Kenikmatan Indria-Indria Pribadi, Sebenarnya Hanya Makan Dosa Saja".

Ada 5 (lima) tempat penting yang dihaturkan Banten Saiban, sebagai simbol dari Panca Maha Bhuta:
  1. Pertiwi(tanah),biasanya ditempatkan pada pintu keluar rumah atau pintu halaman.
  2. Apah(Air), ditempatkan pada sumur atau tempat air.
  3. Teja(Api), ditempatkan di dapur, pada tempat memasak(tungku) atau kompor.
  4. Bayu, ditempatkan pada beras,bisa juga ditempat nasi.
  5. Akasa, ditempatkan pada tempat sembahyang (pelangkiran,pelinggih, dll).


Menurut Manawa Dharmasastra, tempat melakukan Banten Saiban adalah: Sanggah Pamerajan, Dapur, Jeding (tempat air minum di dapur), Batu Asahan/Talenan, Lesung, dan Sapu. Kelima tempat terakhir (Dapur, Jeding, Batu Asahan/Talenan, Lesung, dan Sapu) disebut sebagai tempat di mana keluarga melakukan Himsa Karma setiap hari dalam proses memasak, karena secara sengaja atau tidak sengaja telah melakukan pembunuhan binatang dan tumbuh-tumbuhan di tempat-tempat tersebut.

Didalam Kitab Manawa Dharma Sastra Adhyaya III 69 dan 75 dinyatakan: Dosa-dosa yang kita lakukan saat mempersiapkan hidangan sehari-hari itu bisa dihapuskan dengan melakukan Banten Saiban (Yadnya Sesa).

Jadi sesungguhnya Banten Saiban bukanlah tradisi yang tidak berdasarkan Sastra (Veda), melainkan Banten Saiban adalah bentuk nyata penerapan Sastra (Veda).